Pages

Saturday, November 15, 2014

Imperatif Teknologi


Imperatif teknologi
Imperative teknologi bisa diartikan sebagai kepercayaan yang berlebihan kepada teknologi terhadap keberhasilan sebuah organisasi. Hal ini terjadi setelah penelitian Joan woodward tentang pengaruh teknologi terhadap organisasi menjadi sangat popular. Meskipun demikian imperatif teknologi tidaklah selalu sesuai karena pada kenyataanya seperti yang dikemukakan oleh para ahli yang lain kemudian seperti Aston,Child dll bahwa terdapat variable-variabel lain yang juga sangat berpengaruh terhadap kesberhasilan sebuah organisasi seperti lingkungan,dll.
Penelitian–penelitian selanjutnya ternyata menunjukan bahwa pengaruh teknologi terhadap keberhasilan sebuah organisasi adalah bersifat selektif yang sangat tergantung dari variable struktur organisasi yang di amati. Dari berbagai penelitian yang di lakukan oleh para ahli setelahnya bisa ditarik kesimpulan bahwa;  hubungan antara teknologi dengan struktur organisasi pada organisasi besar adalah bersifat selektif, dengan kata lain hubungan antara keduanya akan lebih terasa pada bagian organisasi atau organisasi yang ukuranya kecil.
Struktur organisasi terutama pada organisasi yang berukuran besar adalah hasil akhir dari berbagai pengaruh dari teknologi, ukuran, dan lingkungan organisasi. oleh karena itu dalam merencanakan desain organisasi yang berukuran besar, sebaiknya organisasi besar itu dilihat sebagai rangkaian dari berbagai bagian,  yang masing-masing bagian tersebut dipengaruhi oleh teknologi yang berbeda-beda.
Menurut james D. Thompson, struktur dan aliran kegiatan akan dipengaruhi oleh saling keterkaitan antara berbagai tugas. Sifat ini bisa dimanfaatkan untuk menyesuaikan corak aliran kegiatan dan saling-ketergantungan tugas yang terjadi dalam aliran kegiatan dalam penyusunan atau perancangan bentuk atau struktur internal organisasi.

Saling-ketergantungan bisa di artikan sebagai derajat ketergantungan antara bagian atau karyawan satu dengan yang lainya dalam menyelesaikan tugas. Terdapat 3 jenis saling ketergantungan seperti pada table berikut:


Ketiga jenis saling ketergantungan tersebut mmberikan tuntutan koordinasi dan pengambilan keputusan yang berbeda besarnya sehingga perlu dilayani dengan menggunakan alat atau jenis koordinasi yang berbeda. Seperti pada table berikut;


Kegiatan –kegiatan dengan saling ketergantungan bolak-balik memiliki derajat ketergantungan yang paling tinggi sehingga memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi pula. Untuk itulah bagian-bagian yang memiliki ketergantungan bolak-balik sebaiknya berada di bawah pimpinan yang sama dan di tempatkan pada lokasi yang berdekatan agar koordinasi bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.



No comments:

Post a Comment