Teknologi organisasi
Dalam bab ini teknologi didefinisikan sebagai keseluruhan aspek
yang menyangkut proses transformasi input menjadi output. Jadi teknologi tidak
hanya berupa alat-alat tapi juga termasuk kegiatan, pengetahuan dan jug teknik-teknik
yang di gunakan dalam proses transformasi tersebut. Pembahasan teknologi
organisasi di bedakan menjadi dua jenis yaitu teknologi organisasi perusahaan
manufaktur dan teknologi organisasi perusahaan non manufaktur.
Dalam teknologi manufaktur Penelitian Joan woodward memberikan
gambaran kesimpulan bahwa bentuk organisasi tidak selalu berpengaruh terhadap
keberhasilan sebuah perusahaan. Dari hasil tersebut kemudian woodward
mengklasifikasikan perusahaan sesuai dengan jenis teknologinya, yang diukur
berdasarkan kompleksitas teknis dari proses manufaktur yang di gunakan oleh
setiap perusahaan. Kompleksitas teknis menunjukkan tingkat predictability atau
tingkat mekanisasi dan kepastian proses manufaktur. Berdasarkan kompleksitas
tersebut di temukan 10 kelas teknologi yang kemudian dari kelas-kelas tersebut
di bedakan menjadi 3 tipe yaitu
1.
Pembuatan
produk tunggal atau dalam kelompok ukuran kecil
Jenis ini juga di sebut teknologi craft karena penggunaan mesin sangat minim dan
sangat tergantung dari skill operator bukan pada mesinya(alat) sehingga
mempunyai kepastian yang sangat rendah. Contoh batik tulis, dll
2.
Produksi
missal atau dalam kelompok ukuran besar.
Di sebut juga teknologi mass product karena di produksi
dalam jumlah yang besar dan memiliki proses yang cukup panjang karena produk
memiliki standar yang jelas sehingga sangat mengandalkan mesin bukan skill
operator mesin dalam prosesnya. Contoh pabrik benang dengan warna tertentu dll.
3.
Produksi
menurut proses
Di sebut juga continuous process karena produksi terjadi
secara terus menerus dengan otomatisasi yang sangat tinggi tanpa campur tangan
pekerja dalam prosesnya. Produk yang dihasilkan sangat terkontrol dengan
tingkat kepastian yang sangat tinggi sehingga operator pun mempunyai standar
skill atau pengetahuan yang cukup tinggi pula.
Dengan demikian bisa
disimpulkan yang membedakan ketiga jenis
teknologi di atas adalah bisa dilihat dari keterampilan,skill, pengetahuan dan
pengoprasionalan mesin.
Berdasarkan penelitian tersebut
woodward juga menemukan bahwa perusahaan yang mempunyai rata-rata tingkat
keberhasulan yang tinggi adalah perusahaan dengan struktur yang sesuai dengan
teknologinya. Hal yang sama juga di kembangkan oleh Edward Harvey dan zwerman
yang membedakan bentuk 1 dan 3 sebagai bentuk organistik yang berarti
hasil akhirnya akan sangat tergantung dari skill atau pengetahuan dari manusia,
sedangkan bentuk ke 2 sebagai mekanistik karena skill atau pengetahuan
dari manusia (operator) tidak terlalu
berpengaruh terhadap hasil (kepastian) akhirnya.
Organisasi non-manufaktur ada james
Thompson yang membaginya menjadi 3 jenis
1.
Teknologi
perantara (mediating teknologi) yang menghubungkan 2 klien yang tidak dapat
terhubung secara langsung seperti bursa saham.
2.
Teknologi
rangkaian panjang (long-linked teknologi) dimana untuk menghasilkan produk utuh
akhir harus melalui tahapan yang berurutan. Misalnya mobil tidak langsung
seluruh komponenya di produksi di satu pabrik atau perusahaan.
3.
Teknologi
intensif (intensive technology) yaitu kumpulan dari teknologi khusus yang di
gabungkan untuk melayani klien seperti rumah sakit dll.
Klasifikasi teknologi yang bisa di
gunakan oleh manufaktur dan non manufaktur oleh Aston berdasarkan 3 variabel
berikut. 1. Otomatisasi peralatan
(outomation of equiptmen) 2. fleksibilitas aliran kegiatan (workflow rigidity) 3.
ketelitian evaluasi proses. 3 variabel tersebut kemudian di namakan integrasi
aliran kegiatan (workflow integration) yang ternyata perusahaan manufaktur
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada non manufaktur.
Pada bagian-bagian organisasi
Charles perrow menunjukkan 2 dimensi
kegiatab kerja yaitu 1.variasi tugas yang membandingkan banyaknya pengecualian
dengan hal-hal baru yang tidak terduga.
2. Kemudahan analisis yang membagi antara pekerjaan yang mudah di
analisa dengan yang tidak. Berdasrkan tingkat kemudahan dan variasi ini
kemudian diklasifikasikan menjadi 4 jenis teknologi yaitu craft,rutin,non rutin
dan kemudian engginering
Berdasarkan rutin atau tidaknya
jenis teknologi ini juga akan berpengaruh terhadap berbagai karakteristik lain
di antaranyakualifikasi karyawan, organistik atau mekanistik,rentang
kendali,struktur formal,desentralisasi atau otoritas, komunikasi,koordinasi dan
fokus control.
No comments:
Post a Comment