Sentralisasi
Sentralisasi adalah derajat atau tingkat konsentrasi kebebasan yang
lebih besar untuk menetapkan pilihan keputusan yang diberikan kepada pemegang otoritas resmi, baik berupa individu,
unit, bagian ataupun tingkatan hirarki (yang memiliki posisi tinggi dalam
organisasi).
Derajat atau konsentrasi yang lebih besar disini maksudnya adalah
bahwa meskipun keputusan berada pada pemegang otoritas, tapi masih bisa di
pengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti data dari bawahan,peraturan dll. Dengan demikian baik itu sentralisasi ataupun
desentralisasi bukan berarti pakem hanya pada satu titik tapi masih bisa di
pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan;
Sentralisasi cenderung memberikan konsentrasi atau derajat
kebebasn yang lebih besar kepada otoritas yang lebih tinggi untuk menentukan
sebuah pilihan keputusan, sedangkan desentralisasi akan berlaku sebaliknya
yaitu memberikan derajat kebebasan yang lebih besar kepada hirarki yang lebih
rendah meskipun masih dalam koridor tertentu.
Otoritas adalah hak atau kewenangan untuk bertindak atau
memerintahkan pihak lain agar bertindak menuju suatu tujuan. Otoritas bukanlah
sesuatu yang bisa langsung di miliki oleh pribadi karena otoritas di miliki
oleh posisi. Dengan demikian apabila pribadi tersebut sudah tidak berada pada
pososi tertentu maka otoritas dalam posisi tersebutpun akan hilang.
Terdapat dua tipe otoritas yaitu otoritas lini dan staff. Otoritas
lini dimiliki oleh atasan yang sifatnya lebih luas karena memiliki kewenangan
untuk mengatur kegiatan seluruh staffnya, sedangkan otoritas staf bersifat
lebih terbatas karena otoritas yang di miliki oleh staff ini hanya berhak untuk
memberikan saran tetapi tidak mempunyai kewenangan untuk merealisasikanya
karena otoritas untuk merealisasikan adalah di miliki oleh atasanya.
Hubungan antara dua otoritas inilah yang nantinya akan menjadi Rantai Komando yang akan mendukung terbentuknya
sebuah keputusan yang di butuhkan oleh sebuah organisasi. adanya rantai komando
ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena hubungan yang tepat antara dua
otoritas ini akan menghasilkan keputusan yang terbaik untuk organisasi.
meskipun demikian dalam proses pengambilan keputusan bukan hanya tentang proses
pemilihan alternative. Kerumitan yang terjadi dan kemungkinan keterlibatan
berbagai pihak dalam berbagai langkah yang terjadi dalam proses pengambilan
keputusan menyebabkan pendefinisian maupun derajat sentralisasi tidak mudah
dilakukan.
Sentralitasi dengan kompleksitas mempunyai hubungan yang negative. Jadi
semakin kompleks sebuah organisasi biasanya akan mempercayakan
keputusan-keputusan yang masih bisa di
tangani oleh bagian tertentu kepada pemegang otoritas di bagian tersebut
sehingga tidak perlu di putuskan oleh otoritas yang lebih tinggi. Hubungan
negative juga terjadi antara sentralisasi dengan formalitas. Akan tetapi
hubngan tersebut memerlukan pembahasan yang lebih khusus karena meskipun
demikian formalisasi yang tinggi bisa ditemukan dalam organisasi yang bersifat
sentralistik maupun desentralistik.
Langkah yang biasa di lakukan dalam proses pengambilan keputusan
adalah pengumpulan informasi,mengartikan dan memproses informasi, menetapkan
pilihan keputusan, meresmikan keputusan
kemudian menjalankan keputusan tersebut.
No comments:
Post a Comment